Gunung Gyeryong |
Di dalam gunung Gyeryong, seorang biksu sedang bertapa. Pada suatu malam hari, dia mendengar seekor macan besar mengaum dalam perjalanannya pulang. Namun, suara aum itu terdengar menyedihkan dan rasanya sang macan itu sedang meminta pertolongan. Walau takut, tetapi dia menghampiri tempat dimana suara aum macan itu terdengar.
Di sana ada seekor macan sedang mengaum-ngaum kesakitan, karena sebuah jepitan rambut sanggul wanita tertancap dalam tenggorokannya. Biksu berupaya mencopotnya dan menasihati jangan mengorbankan manusia lagi.
Beberapa hari kemudian, seketika biksu sedang bertapa di candi, dia terdengar lagi suara aum macan. Dia segera keluar dari candi, lalu tampak seorang wanita pingsan di depan candinya. Biksu membawa wanita itu ke dalam dan merawatnya. Setelah itu, sang biksu keluar dan memarahi sang macan yang sedang menunggu di halaman candi mengapa ia berbuat jahat lagi.
Tak lama ketika wanita itu bangun dan menjelaskan bahwa dia seorang putri orang kaya di daerah Sangju dan pada upacara pernikahannya, dia diserang macan, lalu dibawa ke candi itu. Ditambahnya, dia menganggap kejadian itu adalah wahyu Tuhan dan ingin bersuamikan biksu itu.
Namun, sang biksu menolaknya, karena dia sedang bertapa sebagai seorang biksu Buddha dan mendesak wanita itu untuk pulang ke rumahnya. Selama beberapa hari, wanita itu mencoba menyakinkannya tapi gagal.
Akhirnya, dia memutuskan akan menjadi seorang biksu dan menjalin hubungan sebagai kakak dan adik. Kedua orang biksu itu mulai membangun menara masing-masing sambil bertapa. Setelah kedua menara itu selesai dibangun, mereka berdua meninggal dunia bersama-sama.
Infromasi Wisata |
Source : kbs world
0 komentar:
Posting Komentar