Senin, 27 Februari 2012

Nam Sang-il



Istilah Korea "Gwangdae" umumnya mengingatkan orang-orang dari badut sirkus yang berias lucu dan menghibur penonton dengan kelucuannya. Tetapi di Korea, Gwangdae yang berarti badut itu pada awalnya disebut untuk penghibur profesional yang memiliki profesi dengan melakukan atraksi berjalan di atas tali, pementasan drama topeng, atau bernyanyi Sori.

Pada masa lalu, pemain Pansori juga disebut Gwangdae. Beberapa musisi berpendapat bahwa penyanyi Sori tidak hanya mewujudkan dunia keseniannya sendiri, tetapi juga harus mengetahui dan memenuhi permintaan orang banyak. Pada masa sekarang saat cukup sibuk untuk mengikuti aliran ajaran Sori gurunya, ada seorang Gwangdae muda yang mengetahui bagaimana mencerminkan permintaan masyarakat.

Nam Sang-il adalah seorang penyanyi yang berfokus pada Sori tradisional saja, tetapi juga mengembangkan Sori baru sesuai perkembangan zaman. Nam Sang-il lahir di Namwon, provinsi Jeolla Utara pada tahun 1979. Sejak masih bayi, dia tidak pernah menangis, namun selalu tersenyum apabila mendengar Pansori dan bahkan tampak seperti mengikuti lagu. Ayahnya merasa kagum dengan perbuatan anaknya dan merekam Sori anaknya yang memang tidak jelas, lalu mengirimkannya kepada penyanyi master Cho Sang-hyeon. Setelah mendengarkannya, penyanyi Cho Sang-hyeon memujinya.

Dengan demikian, Nam Sang-il belajar bernyanyi sebelum mulai berbicara.
Pada masa lalu, ada juga karya pansori kreatif yang lain, selain karya pansori tradisional seperti Chunhyang-ga dan Simcheong-ga. Penyanyi Sori yang aktif selama penjajahan Jepang menarik respon luas dari masyarakat dengan menghadirkan pansori kreatif yang berkisah tentang kehidupan tokoh-tokoh sejarah seperti Yu Gwan-sun dan pejuang kemerdekaan Lee Jun. Sementara itu, penyanyi master Park Dong-jin juga melakukan upaya untuk menghidupkan kembali pertunjukan Pansori yang hampit terlupakan seperti "Baebijangjeon" dan "Byeongangsoejeon ."

Baru-baru ini, ada beberapa penyanyi Sori muda telah mencoba mengembangkan Pansori kreatif berdasarkan dengan cerita rakyat seperti "Kapak Emas, Kapak Perak" atau bahkan sebuah game online seperti "Starcraft". Dibandingkan ide untuk membuat Pansori, keterampilan bernyanyinya tidak begitu memadai untuk menarik masyarakat.

Selain Pansori, saat ini, Nam Sang-il sedang belajar lagu-lagu tradisional seperti Sori Gyeonggi Sori Seodo dan sampai musik perdukunan. Dia membentuk sebuah kelompok musik yang disebut "Suri" berdasarkan pelajaran yang diperolehnya selama itu.


Source : World KBS Co kr.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More