Pulau Odongdo ini dipadati pohon Paulownia pada zaman dulu. Sehingga, banyak burung merak datang di pulau itu untuk memakan buah dari pohon Odong atau paulownia.
Burung merak biasanya dianggap sebagai mahluk ajaib dan masyarakat zaman dahulu percaya bahwa di tempat yang dikunjungi burung itu, raja baru akan dilahirkan. Sebab itu, raja Gongmin di kerajaan Goryeo memerintahkan untuk menebang semua pohon Paulownia di pulau Odong itu agar burung merak tidak datang lagi ke pulau itu. Setelah kerajaan Goryeo diruntuhkan oleh Lee Seong-gea, lalu kerajaan Joseon didirikan olehnya.
Di pulau itu, ada sepasang suami istri yang diasingkan dan hidup dengan menangkap ikan. Pada suatu hari, seorang pencuri memasuki rumah mereka dan waktu itu si istri saja berada di dalam rumah, karena suaminya telah pergi bekerja. Si istri melarikan diri dari rumahnya untuk menghindari pemerkosaan penjahat tapi dia tidak bisa meloloskan diri dari penjahat itu. Akhirnya, dia melakukan bunuh diri dari jurang ngarai yang berlokasi di bagian tenggara. Menjelang matahari terbenam, si suami sedang pulang kerja dan dia menemukan jenazah istrinya di tepi laut. Dengan sedih hati, si suami memakamkan istrinya di atas puncak pulau itu.
Sesudah beberapa waktu berlalu, setiap musim dingin di sekitar kuburan si istri itu tumbuh pohon camelia dan pohon bambu yang melambangkan kesetiaan. Sejak itu, pulau Odongdo itu dipadati pohon camelia. Bunga camelia berwarna merah seperti darah dapat berkembang dalam salju, jadi disebut juga sebagai Yesimhwa, artinya hati wanita yang mengisyaratkan kesetiaan si istri dalam kisah legendaris pulau Odong itu.
Infromasi Wisata |
Sejak tahun 1996, sebuah kereta api wisata yang bernama DongbaekYeolcha dioperasikan dan pada tahun 1998 Taman bunga Dodongdo dibuka. Pulau yang indah itu sedang ramai dikunjungi oleh pengunjung Expo 2012 itu juga.
Source : kbs world
0 komentar:
Posting Komentar