Selasa, 08 Mei 2012

Legenda Hwalcheonni

Di desa Hwalcheonni, kecamatan Duseo, kabupaten Wulju, kota Wulsan tinggallah sepasang suami istri bersama dengan ayah mertu dan seorang anak bayi. Setiap hari, sang suami pergi mencari kayu ke hutan dan sang istri pergi berladang dengan menitip anaknya kepada ayah mertua. Pada suatu hari dalam musim dingin, sang istri menyediakan alat penghangat dan minuman keras untuk ayah mertuanya dalam kamar. 
Setelah suami istri itu pergi bekerja masing-masing, sang ayah mertua meminum minuman keras yang disediakan menantunya, lalu tertidur dalam keadaan mabuk. Ketika terbangun karena tercium bau buruk, dia nampaknya melihat cucunya mati terbakar oleh api dari alat penghangat di dalam kamar. Sang kakek terkejut dan merasa bingung apa yang dilakukannya. Pada waktu itu terdengar menantunya pulang, jadi dia pura-pura tidur. Sang menantu yang menyaksikan kematian anaknya kaget dan hampir pingsan. Tapi, ia tidak mau ayah mertuanya sakit hati karena kejadian itu, sehingga ia membawa bayinya ke bukit dan menguburnya.
 Pada malam hari, sang suami pulang dan sang istri memberitahu kematian bayinya dengan mengatakan mereka dapat memiliki bayi lagi, karena masih muda tapi tidak boleh ayah mertuanya jatuh sakit gara-gara kematian cucunya. Dia sangat tersentuh dengan perhatian istri terhadap ayahnya sehingga dia menundukkan kepalanya kepada istrinya. Sejak itu, sang suami menundukkan kepala kepada istrinya setiap saat pergi dan pulang. Perbuatan sang suami itu menjadi ejekan dari warga penduduk sedesa yang tidak tahu alasannya. 

Suatu hari, seorang inspektur dari kerajaan bertugas untuk menginspeksi daerahnya. Dia juga mendengar tentang perbuatan sang suami itu dan ingin mengetahui alasannya. Sebab itu, dia meminta suami istri itu untuk menginap di rumah mereka. Selama bermalam semalam, inspektur sempat mendengarkan cerita tentang kematian bayi dari sang suami. Inspektur kaget dan tersentuh karena pasangan itu sangat berbakti kepada orang tua. 
Setelah pulang ke istana, dia memberitahukan peristiwa itu kepada raja. Raja memuji pasangan suami istri itu dan memberikan mereka hadiah dan membangun sebuah pintu umbul-umbul di muka desanya serta batu nisan untuk memperingati kesetiaan dan kebaktian suami istri.

Infromasi Wisata
Nama desa Hwalcheonni bermakna, 'kali yang menghidupkan.' Seperti arti itu, desa Hwalcheonni menjadi satu tempat yang menghidupkan atau menyelamatkan nyawa seorang ayah mertua.

Batu nisan peringatan kebaktian pasangan tersebut dapat disaksikan di desa Hwalcheonni itu dan mengingatkan generasi muda untuk menghormati dan berbakti kepada orang yang tua.




Source : Kbs world

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More