Kim Juk-pa adalah seorang pemain master di bidang musik Sanjo yang diciptakan oleh Kim Chang-jo sekitar 100 tahun yang lalu.
Pemain master Sanjo ini mempelajari matra musik tradisional dari kakeknya, Kim Chang-jo sejak berusia 7 tahun. Akan tetapi, ayah Kim Juk-pa tidak menyukai anaknya belajar Gayageum, karena pada zaman itu, perempuan tidak disambut untuk melakukan kegiatan secara aktif dalam masyarakat. Maka, setelah kakeknya meninggal, neneknya mengirim Kim Juk-pa ke keluarga lain sebagai anak angkat supaya dia bisa mendapatkan pelajaran musik selanjutnya.
Dengan demikian, Kim Juk-pa mempelajari Sanjo dengan bimbingan master Han Seong-gi yang merupakan murid kakeknya. Mulai usia 14 tahun, dia masuk sebuah rombongan seni bernama 'Hyeoryulsa' dan melakukan pertunjukan Gayageum-Sanjo, Byeongchang dan Jabga.
Setelah itu, dia hijrah ke Seoul dan mengibarkan namanya sebagai pemain musik tradisional yang paling terkenal saat itu. Selain itu Kim Juk-pa juga mendaftarkan diri di sebuah serikat penghibur wanita 'Joseon Gwonbeon' dan belajar berbagai keterampilan kesenian, termasuk Pansori, Seungmu, geomungo dan banyak lagi.
Tapi pada awal 20-an tahun, dia menikah dan berhenti melakukan kegiatan seni di luar. Mulai usianya akhir 30-an tahun, dia mengajari kaum ibu rumah tangga bermain Gayageum. Kursus pelajaran Gayageum itu mulai terkenal sampai dia mengajari profesor-profesor dan pemain Gayageum profesional. Melalui kesempatan itu, Kim Juk-pa mulai melanjutkan kegiatan seninya.
Pada bulan Januari 1978, Kim Juk-pa Ryu Gayageum-Sanjo ditentukan sebagai Aset Budaya Tak Berwujud Penting No 23. Dan pemain master Kim Juk-pa meninggal pada tahun 1989 dengan usia 79 tahun.
Dalam masa hidupnya, dia sering mengutip nasihat kakeknya, 'Gayageum tidak boleh dimainkan dengan ketrampilan pemain tetapi dengan jiwanya.'
Source Kbsworld
0 komentar:
Posting Komentar